..sebuah upaya yang menyuarakan kebanggaan dan kecintaan pada tanah leluhur, tanah sejarah dan tanah peradaban

-Kijoen-

Selasa, 27 April 2010

Dialog, Cara Paling Tepat

Catatan : Kijoen

Titik temu semua persoalan yang menyangkut perkembangan Desa Jatitujuh nampaknya akan segera dilakuan. Pertemuan awal di rumah salah seorang pengurus BPD Desa Jatitujuh. Pertemuan non formal antara pengurus BPD diantaranya Ketua BPD Desa Jatitujuh, salah seorang perangkat desa yaitu Raksabumi Sakrib dan salah seorang anggota Komite Peduli Desa menghasilkan hal-hal yang cukup layak dikedepankan sebagai program keberlangsungan dan keharmonisan desa.

Pertemuan yang dilakukan pada hari Minggu, 25 April 2010 bertempat di rumah Sdr Kusnaedi, mengukuhkan soal niat baik membangun desa dengan berbagai sudut pandang. Persoalan dinamika dan dialektika kehidupan masyarakat Jatitujuh menjadi bahan obrolan yang menarik.

Pandangan ke depan soal keberlangsungan harmonisasi elemen masyarakat harus didasarkan pada beberapa hal antara lain : sosial budaya, administrasi dan yang utama adalah kehidupan beragama. Hal-hal seperti itulah yang menjadi acuan dasar pembicaraan.

Dialog akhirnya menjadi pilihan utama yang harus dilakukan ketika semua elemen masyarakat dihadapkan pada berbagai persoalan. Tak terkecuali Desa Jatitujuh. Adanya niat baik dari Kepala Desa/Kuwu Jatitujuh Ono Masurna untuk membangun iklim dialog adalah bentuk perubahan yang besar dan patut dihargai.

Persoalannya kini adalah semata-mata soal waktu dan kerelaan memaknai dialog sebagai upaya saling memberi dan menghargai. Kalau pemaknaan itu berhasil dilakukan maka perbedaan pendapat akan semakin kukuh ditempatkan sebagai dinamika dan dialektika masyarakat Desa Jatitujuh yang benar-benar sedang bergerak ke arah perubahan yang lebih baik.Kita percaya, semua bisa dilakukan. Semoga.***

Baca Selengkapnya.......